"Damai Menyejukkan" Official Blog of Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam

Video of the Day

Oktober 15, 2019

Semarakkan HSN : Santri Nurussalam Berpartisipasi dalam Grebeg Santri 2019








Yogyakarta, 13 Oktober 2019 Malioboro dipadati ribuan santri dalam menyemarakkan Grebeg Santri sebagai rangkaian salah satu acara menyongsong Hari Santri Nasional. Grebeg Santri tersebut menjadi momentum yang ada pada tiap tahunnya dalam ajang unjuk bakat, kreativitas dan solidaritas. Acara yang digalakkan oleh PWNU-DIY tersebut mengundang 50 Kontingen dari seluruh pondok pesantren se-DIY: 45 Kontingen undangan dan 5 Kontingen khusus, dari beberapa kontingen tersebut, 4000 santri memeriahkan Grebeg Santri dengan berbagai atraksi. Acara yang sudah berlangsung ketiga kali ini, mendapat apresiasi dari penonton yang memadati sepanjang jalan dari Abu Bakar Ali hingga sampai Alun-alun Utara Yogyakarta.

Lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon menjadi pengiring acara pembuka Grebeg Santri yang terletak di halaman gedung DPRD Yogyakarta. Ketua PWNU DIY, yang diwakilkan oleh Fahmi Akbar Idris dalam sambutannya menyampaikan, “Acara Grebeg Santri ini merupakan refleksi bahwa ekspresi beragama tidak melulu di masjid, pondok pesantren. Tetapi, di jalan pun bisa.” Selain itu Gubernur DIY juga memberi sambutan yang berisi, Grebeg Santri sebagai moment santri dalam kontribusi kebudayaan. Grebeg Santri sebagai bekal penciptaan kreasi dan karsa di masa mendatang. Tak ketinggalan, ketua panitia HSN Muhammad Nilzam Yahya menyampaikan, “Grebeg Santri sebagai upaya dari santri untuk menyemarakkan Hari Santri Nasional. Santri adalah bagian dari Indonesia, santri mempunyai kecintaan terhadap Indonesia.”

Dengan mengusung tema, ‘Santri Nyawiji, Indonesia Gumbregah’, santri mampu menunjukkan kegiatannya yang tak hanya terfokus pada kegiatan mengaji saja, tapi santri mampu menunjukkan keberagaman kebudayaan nusantara dengan penggunaan pakaian adat, tarian dan simbol budaya yang mereka kreasikan dalam bentuk patung atau pun mascot. Hal tersebut menunjukkan bahwa tradisi dan agama tak melulu bertentangan, ia mampu membaur bersama tuntutan zaman. Rute yang digunakan dari Pojok Malioboro sampai titik 0 Malioboro.





Beberapa dewan pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir turut ikut dalam acara Grebeg Santri, yaitu Gus Hilmy Muhammad dan K.H. Fairuzi Afiq Dalhar. Kontingen Al-Munawwir terdiri dari Komplek Q, Komplek R2, Komplek Madrasah Huffadz dan Ribatul Qur’an dan Komplek Nurussalam. Komplek Nurussalam sendiri mengirim 70 peserta yang terdiri dari santri putra dan putri. Tema yang diusung adalah, ‘Santri Indonesia, Santri Berbudaya’. Sesuai dengan temanya, Nurussalam memeragakan kisah pewayangan Jawa yaitu Dewi Sinta, Srikandi dan Punokawan beserta prajurit-prajuritnya. Ketua panitia dari Nurussalam yaitu, Tisna Pangestu memberikan komentarnya mengenai Grebeg Santri ini, "Grebeg Santri dalam memperingati Hari Santri Nasional 2019 bukanlah sebagai festival belaka. Melainkan sebuah seremonial yang memiliki  makna mendalam. Dengan temanya, 'Santri Nyawiji, Indonesia Gumbregah'  merupakan suatu bentuk implementasi Khittah perjuangan santri yang masih sama dan akan tetap sama, dengan turut andil bagian untuk menjaga dan mempertahankan NKRI".






Dengan adanya acara ini, santri mampu membuktikan bahwasannya tak melulu di pondok pesantren saja ia berkembang, dimana pun ia mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam memeragakan seni yang tersirat banyak pesan untuk refleksi kepada penonnton.  (aeninnafs/red)





Nurussalam

Author & Editor

Tim NUSA Media



0 komentar:

Posting Komentar

Social Time

Facebook
Like Us
Google Plus
Follow Us
Instagram
Follow Us
Youtube
Subscribe Us

Subscribe to our newsletter

(Get fresh updates in your inbox. Unsubscribe at anytime)