Membicarakan krapyak dan sejuta pesonanya adalah satu hal yang baru mewakili satu pandangan seseorang saja. Karena bila orang-orang yang berada di sana ditanya dan memberikan pendapat mereka, maka pesona "Krapyak" bukan lagi sejuta, melainkan berjuta-juta atau mungkin pesona yang tak ternilai nominalnya.
membicarakan "Krapyak", bukan sekedar membicarakan tempat tinggal dan huru hara manusia menjejaki segala peraduan nasibnya, bukan pula sekedar berkunjung melihat ikon wisata di sana. Tetapi lebih dari itu, yakni keistimewaan "Krapyak" itu sendiri. Apa keistimewaannya? Suatu keistimewaan yang tidak hanya penduduk pribumi yang mengakui dan merasakannya. Tetapi juga oleh orang-orang dari berbagai penjuru negeri yang ingin ikut berproses dalam suatu ruang dengan basis pendidikan keagamaan; yakni pondok pesantren. Karena hal itulah "Krapyak" terbilang istimewa. Orang-orang yang mendengar kata "Krapyak", akan langsung muncul dalam benak mereka bahwa krapyak itu erat dengan dunia kepesantrenannya Pesantren Krapyak dikenal sebagai pondok pesantren Al-Qur'an. Artinya, pondok pesantren yang di setiap kompleknya tetap mengutamakan pengajaran Al-Qur'an, seperti menghafal Al-Qur'an atau pun mengaji Al-Qur'an binnadzri. Mengingat pendiri PP Almunawwir adalah seorang Ulama besar ahli Al-Qur'an.
Berbicara tentang "Krapyak", sebagai seorang santri yang telah mengikuti arus kepesantrenan selama 4 tahun lamanya. Tepatnya di Pondok pesantren yang tergolong tua. Pondok pesantren Al-Munawwir, yang didirikan oleh Almaghfurlah KH. Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad bin Hasan Bashori. Dulunya Krapyak merupakan kampung yang sepi, jauh dari keramaian. Namun seiring berjanannya waktu, kini Krapyak adalah kampung yang ramai. Bahkan sudah sangat menyatu dengan kehidupan kota. Karena pondok pesantren krapyak berada ditengah perkotaan dan merupakan perbatasan antara kota madya dengan kab. Bantul. Maka tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan pesantren krapyak juga tidak jauh dari kehidupan sebagaimana orang-orang berlalu lalang diluar sana. Mereka (santri) juga menimba berbagai pengalaman di luar kehidupan di pesantren, tanpa melupakan kewajiban utamanya yaitu mengaji.
Pondok pesantren krapyak tergolong moderen, dan saya bangga menjadi bagian dari santri krapyak. Sebab para santri tidak melulu bergulat tentang materi keagamaan seperti kajian kitab kuning (bandongan, sorogan, madin) dan setoran hafalan. Mereka juga diberikan ruang kebebasan dalam berekspresi dan mendalami ilmu umum lainnya di luar ranah kepesantrenan. Mengingat tantangan zaman yang semakin semrawut di era global sekarang ini. pesantren moderen sepeti krapyak justru tidak lantas menutup diri dari dunia luar tetapi malah memberikan ruang bagi para santri untuk ikut andil pada ranah sosial yang lebih luas. Supaya santri juga memiliki kelenturan dalam berinteraksi dengan wajah-wajah dunia di luar dunia pesantren.
Begitu indah suasana krapyak. seakan memiliki dunia sendiri. Dunia yang menguraikan rasa damai ketika ufuk mulai memekarkan cahayanya, menggiring bulir bulir kalam-Nya, bersahut-sahutan di antara komplek asrama yang saling berdempetan. Kemudian suara-suara muroja'ah Al-Qur'an ba'da subuh yang menghias sunyinya udara pagi, memecah keheningan dengan lantunan kalam Ilahi. Kerap menepi di tempat-tempat sepi. Merekalah santri-santri yang mempersiapkan diri untuk setoran hafalan pada bu Nyai.
Dunia yang memesona pula di sore hari dengan hilir para santri kesana kemari meriasi jalanan sepanjang jalan KH. Alimaksum. Selagi senja belum pamitan, santri-santri nampak asyik berhamburan di pinggir jalan yang dipenuhi oleh para penjual makanan. Tak heran, bila para pengendara di jalanan tersebut pasti terkena macet karena hiruk pikuk santri yang bertebaran mencari sumber kehidupan, yaitu makan.
Dan malam harinya, adalah dunia santri yang sesungguhnya. Malam adalah waktu yang terasa makin ramai bila berada di dalam pesantren. Karena kegiatan di luar pesantren sudah tidak diperbokehkan di malam hari (kecuali kuliah atau kepentingan mendesak). Keramaian itu bukan membuat bising di telinga, melainkan keramaian yang tercipta dari kesibukan santri yang sedang mengaji. Itulah keramaian yang mendamaikan. Para santri biasanya memulai segala aktivitas kegiatan di komplek masing-masing. Pada waktu inilah mereka menjalankan kewajiban utama mereka sebagai santri.
Bagi saya, menjadi santri di krapyak adalah pengalaman yang ungkapannya tak bisa di gambarkan dengan kata-kata. Waktu demi waktu yang sudah saya tapaki suatu saat akan terhimpun menjadi manuskrip rindu yang mendalam. Begitulah serba-serbi Krapyak, dan masih banyak lagi pesona-pesona lain yang belum terungkapkan. tulisan ini hanyalah sebagian kecil dari binar keindahannya.
Penulis : Arina Manasikana
Editor : Faridz Anwar
Suuuuper sekaliii
BalasHapus