Pada
hari Senin, 6 Novembber 2017 atau bertepatan dengan tanggal 17 Safar 1439 H,
Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Nurussalam mengadakan peringatan Haul KH.
Dalhar Munawwir yang ke-8 dan Nyai Hj. Salimah Munawwir yang ke-50. Majelis
Haul ini turut dihadiri oleh para dzuriyyah KH. Munawwir dan warga setempat.
Acara berlangsung dengan khikmad dan cukup singkat. Setelah acara dibuka oleh
Kyai Fahmi Dalhar kemudian dilanjutkan sambutan yang disampaikan oleh KH. Fuad
Asnawi Dalhar.
Setelah
sambutan selesai, dilanjutkan dengan pembacaan yasin dan tahlil yang dipimpin
oleh Al-mukarrom KH.R. Najib Abdul Qadir disusul dengan pembacaan doa oleh
beliau. Selanjutnya, acara ditutup dengan mauidzoh khasanah yang disampaikan
oleh Al-mukarrom KH. Chudlory Abdul Aziz, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar,
Ngrukem, Sewon, Bantul. Dalam mauidzohnya, KH. Chudlory awalnya menceritakan
tentang kenangan beliau bersama KH. Dalhar Munawwir sewaktu KH. Dalhar menjadi
Rais Syuriah Bantul dan KH. Chudlory menjadi Katibnya di tahun 80’an. Kemudian
beliau menyuplik salah satu hadist Rasulullah SAW yang berbunyi “Ingatlah kamu
sekalian kepada kebaikan-kebaikan dari orang yang sudah meninggal serta
cegahlah membicarakan kejelekan dari orang yang sudah meninggal”.
Beliau
menambahkan bahwa kebaikan-kebaikan yang ada pada sosok KH. Dalhar Munawwir
sudah banyak sekali, salah satunya dapat dilihat dari seluruh putra-putrinya
yang kini telah sukses. Selanjutnya dalam mauidzohnya, beliau menuturkan bahwa
tahapan alam yang dilalui oleh manusia itu ada lima. Pertama alam arwah, setiap
bayi yang akan dimasukkan ke dalam rahim oleh Allah terlebih dahulu ditanya
ketika masih berada di dalam arwah “Alastu Birobbikum? (Adakah aku ini
Tuhanmu)” maka calon manusia itu menjawab “Qaalu bala syahidna (bahkan (pasti)
Engkaulah Tuhanku)”. Begitulah perjanjian manusia dengan Allah SWT ketika di
alam arwah. Selanjutnya masuk ke dalam alam yang kedua, alam kandungan.
Ditiupkannya roh-roh dari Allah ke dalam masing-masing rahim para ibu selama
sembilan bulan. Dan ketika bayi itu lahir, masuklah dia ke alam yang ketiga,
alam dunia. Di sinilah janji ketika di alam arwah itu diuji. Karena di dunia,
manusia akan menemui berbagai kesibukan, tersilau oleh berbagai gemerlap dunia,
sehingga janji “Qaalu bala syahidna” itu hanya dapat dipenuhi oleh mereka yang
benar-benar mencintai Tuhannya. Berakhirnya kehidupan di dunia manusia akan
memasuki alam keempat, alam barzah. Alam barzah adalah alam penantian,
Al-magfurlah KH. Ali Maksum pernah berkata bahwa di alam barzah itu terdapat
siksa kubur dan nikmat kubur, yang keduanya akan diberikan setimpal dengan
perbuatannya di dunia. Dan yang kelima, alam akhirat. Yaitu alam tempat manusia
kembali kepada Pemiliknya. Inilah pencapaian inti dari kehidupan yang abadi.
Terakhir, KH. Chudlory mendoakan semoga semua
hadirin diberikan akhir yang khusnul khotimah serta mendapat Surganya Allah
Ta’ala. Dan setelah itu acara ditutup oleh Kyai Fahmi Dalhar selaku MC. (Ilma Amalina Mashuri)



0 komentar:
Posting Komentar