Kesadaran atas pentingnya Bahasa Inggris sebagai media
komunikasi di era globalisasi mendorong Komplek Nurussalam Putri Krapyak
membentuk program Nusa Speaking Club dengan
tujuan mengasah kemampuan individu santri dalam mengaplikasikan bahasa Inggris.
Hal ini tentu mematahkan stigma masyarakat yang memandang santri hanya sekedar
fokus pada pelajaran agama. Tuntutan zaman memaksa para santri tidak hanya
berwawasan agama, namun juga mendukungnya dengan pengetahuan umum sehingga
membuka pandangan para santri dalam berbagai hal. Selain itu, program ini juga
berperan sebagai media pengasah kemampuan santri yang kebanyakan telah mendapat
pelajaran dasar bahasa Inggris baik dari sekolah formal maupun informal, namun
masih kurang dalam menggunakannya sebagai bahasa dalam percakapan.
Program
yang dibuka pada Rabu (15/11/17) ini
lahir atas inisiatif dari K.H Fahmi Dalhar. Rencananya, selama dua minggu ke
depan para santri putri Komplek Nurussalam Krapyak akan digembleng untuk
melakukan percakapan (conversation)
setelah kegiatan pengajian selesai, yakni pada pukul 9 malam yang tentunya
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Tak hanya sekedar mendengarkan, para santri juga harus
langsung mempraktekkan kosa kata baru yang disampaikan oleh pemateri.
“This
is very cool and good. Meskipun materi masih berupa dasar dari bahasa Inggris,
tetapi sudah menambah wawasan santri dalam bahasa . Kedepannya, semoga program
ini bisa dikembangkan dengan tidak hanya berlangsung selama dua minggu. Keaktifan
santri dalam berbahasa inggris juga tidak berhenti saat di kelas saja. Dan
semoga para santri merasa excited dengan program ini. Karena kalau sudah
merasa excited maka insyaallah materi akan mudah diserap.” Pungkas
Liafatra Nurlaili. (Nailil Fithriyyah)
weleeeh super tenan
BalasHapus