Sosok R.A. Kartini mendapatkan sorotan tersendiri dimata Ibu Nyai Mukaromah. Kartini dimata beliau merupakan pahlawan yang mengangkat derajat wanita Indonesia, pahlawan yang memperjuangkan hak-hak wanita untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, serta pahlawan untuk kehormatan wanita Indonesia. Oleh sebab itu, setiap tanggal 21 April kita memperingati Hari Kartini sebagai wujud penghargaan kita kepada jasa pahlawan wanita Indonesia tersebut. Pada dasarnya, semua ini tidak terlepas dari perjuangan Nabi Muhammad SAW. yang merupakan panutan umat Islam. Dalam pandangan Islam, Rasulullah lah yang sangat berjasa dalam memperjuangkan hak-hak wanita. Rasulullah mengajarkan kepada umat Islam untuk mengahargai dan memuliakan seorang wanita. Salah satu bukti kejadian yang menyatakan bahwa Islam menghargai wanita adalah, pada masa jahiliyah kelahiran seorang bayi perempuan merupakan aib dan harus dibunuh, namun semenjak kehadiran Islam, hal tersebut tidak diperbolehkan. Berawal dari sanalah kaum wanita diangkat derajatnya oleh Islam.
Menurut Ibu Nyai, sosok Kartini pada era sekarang ini tidak harus ditunjukkan dengan kegiatan wanita karir yang aktif di luar rumah saja. Namun, sosok R.A. Kartini adalah seorang ibu rumah tangga yang mengabdikan dirinya untuk suami dan seorang ibu yang mendidik anak-anaknya untuk dapat menjadi generasi yang baik. Di dunia pesantren, sosok Kartini dapat direpresentasikan dengan santri yang berprestasi, santri yang dapat memberikan teladan, serta santri yang dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapatnya. Ilmu yang telah didapatnya dapat bermanfaat bagi dirinya, lingkungannya, keluarganya dan bagi masyarakat luas.
Di Nurussalam Putri, Ibu Mukaromah merupakan sosok “Kartini” dan menjadi teladan bagi calon-calon “Kartini” di masa mendatang. Beliau merupakan sosok seorang ibu bagi seluruh santri Nurussalam seperti halnya sosok ibu bagi keempat putranya. Beliau merupakan salah satu putri dari Alm. KH. Mustahal Pengasuh PP. Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo. Ibu Mukaromah, adalah isteri dari KH. Fairuzi Afik, Alh yang merupakan cucu dari KH. M. Munawwir pendiri PP. Krapyak Yogyakarta. Bersama sang suami, beliau mendidik dan mengasuh seluruh santri PP. Nurussalam dengan penuh kesabaran.
oleh : Aisyah
0 komentar:
Posting Komentar